Leluhur negeri Booi sejak pertama kali membangun negeri mereka, yang diapit oleh "jurang sedang" (baca: Kaerkaer) pada kedua sisi negeri di bagian utara yaitu Iloilowonyo dan di bagian selatan yaitu Rourunyo, adalah pilihan matematis tetapi juga sistematis untuk membentengi kediaman baru orang Sawahil (baca: Nama negeri lama orang Booi) yang hendak memilih permukiman baru, yang dimana pada saat yang sama, dalam periodesasi kolonialisme bangsa Eropa mulai ekspansi masuk ke pulau Saparua oleh VOC Belanda pada tahun 1630 (ini terbukti dalam sejarah orang Ullath yang memeluk agama Kristen Protestan pada tahun yang sama) dan mulai memerintahkan masyarakat yang di pulau Saparua untuk mencari negeri defenitif yang baru di pesisir pantai pulau Saparua.
7/29/2015
7/28/2015
MENYOAL KEMBALI SEJARAH NEGERI BOOI
Terlahir sebagai orang Booi di abad 19 dan 20 adalah anugerah bagi masyarakatnya. Sebab telah dianugerahi sejak awal dengan kekayaan Alam, pemberian TUHAN, yaitu lewat isi perut bumi di darat maupun di laut yang telah tersedia. Namun juga melebihi dari semuanya itu, kami lebih diberkati lagi karena leluhur kami yang sejak pertama kali membangun Negeri Booi di abad ke 16 (sebagaimana negeri Booi diperkirakan didirikan oleh leluhur kami yang lebih dahulu bermukim di Sawahil pada tahun 1600-1630-an; yaitu ketika dua orang nona memanah anak panah mereka untuk menentukan kedudukan negeri Booi) hingga sekarang, telah banyak kami terbantu dengan mahakarya mereka (baca: Leluhur Booi). Dimana paling menonjol dari sejumlah mahakarya mereka di bidang pertukangan, yaitu : di negeri Booi telah dikenal dan terkenal dengan "TRAP-TRAP" atau Undak-undak sebagai identitas negeri dan faktor X (keunikan) yang membedakan kami dengan masyarakat lainnya yang hidup di negeri raja-raja lainnya di Maluku.
Pagi ini ada sebuah komentar dari salah satu saudara kami, ketika turut memberikan komentar terkait dengan masalah pelik yang sedang orang Booi alami, yaitu rencana Pemerintah Negeri Booi yang sedang memperjuangkan pembangunan "Jalan Aspal" untuk melintasi sebagian dari ruas jalan utama negeri Booi yang sesungguhnya telah dibangun TRAP-TRAP (oleh leluhur kami) sebagai jalan penghubung di seantro negeri Booi.
Demikian Isi komentar ini berbunyi seperti ini :
Pagi ini ada sebuah komentar dari salah satu saudara kami, ketika turut memberikan komentar terkait dengan masalah pelik yang sedang orang Booi alami, yaitu rencana Pemerintah Negeri Booi yang sedang memperjuangkan pembangunan "Jalan Aspal" untuk melintasi sebagian dari ruas jalan utama negeri Booi yang sesungguhnya telah dibangun TRAP-TRAP (oleh leluhur kami) sebagai jalan penghubung di seantro negeri Booi.
Demikian Isi komentar ini berbunyi seperti ini :
7/27/2015
5 KEUNIKAN DARI NEGERI BOOI
Negeri Booi adalah salah satu negeri adat yang berada di pulau Saparua; jika dalam sejarah bangsa Maluku sebagai bagian integral NKRI, maka di Saparua sendiri telah diketahui memiliki sebuah sejarah besar. Yaitu Kapitang Pattimura dengan para Kapitang/Malessi lainnya berhasil memenangkan sebuah peperangan melawan Belanda pada tahun 1817. Maka negeri Booi telah berada lebih tua dari cerita sejarah tersebut "klik di sini" untuk membaca artikel tentang Sejarah Booi.
Berikut ini ada 5 kenyataan unik yang akan anda temukan saat berkunjung di negeri BOOI, di pulau Saparua (Kabupaten Maluku Tengah) :
1. NEGERI TRAP-TRAP/UNDAK-UNDAK
Lebih dari ratusan tahun lamanya, leluhur negeri Booi yang memilih untuk bermukim di daerah pegunungan, dan membangun konstruksi negeri yang begitu unik dari negeri-negeri (yang memiliki letak geografis yang mirip/sama; yaitu di daerah berbukit lainnya) sejenis di Maluku; dengan memenuhi negeri mereka dengan TRAP-TRAP/undak-undak. Ada terdapat 536 (lima ratus tiga puluh enam) yang nantinya akan anda temukan disana; yang menghubungkan sejumlah ruas jalan seantero negeri BOOI. Dan uniknya trap-trap ini dibangun atas swadaya sendiri dari masyarakat negeri BOOI turun temurun.
Berikut ini ada 5 kenyataan unik yang akan anda temukan saat berkunjung di negeri BOOI, di pulau Saparua (Kabupaten Maluku Tengah) :
1. NEGERI TRAP-TRAP/UNDAK-UNDAK
Lebih dari ratusan tahun lamanya, leluhur negeri Booi yang memilih untuk bermukim di daerah pegunungan, dan membangun konstruksi negeri yang begitu unik dari negeri-negeri (yang memiliki letak geografis yang mirip/sama; yaitu di daerah berbukit lainnya) sejenis di Maluku; dengan memenuhi negeri mereka dengan TRAP-TRAP/undak-undak. Ada terdapat 536 (lima ratus tiga puluh enam) yang nantinya akan anda temukan disana; yang menghubungkan sejumlah ruas jalan seantero negeri BOOI. Dan uniknya trap-trap ini dibangun atas swadaya sendiri dari masyarakat negeri BOOI turun temurun.
2/08/2015
PUISI MALAM
MALAM BAE
#Puisi
#SaveTrap2Booi
#Ambon7'02'2015
----------------------
Malam bae,
Par yang pung tampa kaki dari Titanail sampe ka Ur'Puti.
Malam bae,
Par yang pung tatanamang dari Pintu Pos dusung di pante, sampe di gunung Hu'u yang tinggi.
Begitupun par Bobara di lautang biru, sampe deng Gete2 di dalang tihul.
Bagi pombo putih di pulau pombo, dan banting kumang di mange-mange Noesal.
Dan tak lupa satwa darat sampe ka ular mata buta di lubang liang..
Malam Bae,
Par samua di sana, ada gunung deng tana
Par samua di sana, ada tanjong deng lautang
Par samua di sana, ada abu deng udara
Par samua di sana, ada orang tatua deng basudara..
#Puisi
#SaveTrap2Booi
#Ambon7'02'2015
----------------------
Malam bae,
Par yang pung tampa kaki dari Titanail sampe ka Ur'Puti.
Malam bae,
Par yang pung tatanamang dari Pintu Pos dusung di pante, sampe di gunung Hu'u yang tinggi.
Begitupun par Bobara di lautang biru, sampe deng Gete2 di dalang tihul.
Bagi pombo putih di pulau pombo, dan banting kumang di mange-mange Noesal.
Dan tak lupa satwa darat sampe ka ular mata buta di lubang liang..
Malam Bae,
Par samua di sana, ada gunung deng tana
Par samua di sana, ada tanjong deng lautang
Par samua di sana, ada abu deng udara
Par samua di sana, ada orang tatua deng basudara..
Sebuah Tradisi Hidup "Orang Sudara" di negri Booi
Ada sebuah keunikan dari tabiat hidup orang Booi, dan sampai oras ini akang masih dipraktekan terus secara turun temurun. Untuk itu Perlu #SaveTrap2Booi jelaskan hal2 unik ini bagi basudara orang Booi semua, agar diketahui.
Sebab pada dasarnya Tabiat yang sudah menjadi sebuah tradisi dalam sejarah hidup orang Booi, yaitu salah satu dari wujud budaya hidop orang basudara, yang jika ditarik dari setiap slakbom mataruma masing2 pasti memiliki hubungan saudara, yang mengikat ikatan persaudaraan (dari proses kawin mawin) hampir semua orang yang hidup sekarang di negeri Booi.
Atas dasar itu, jika ada setiap hajat atau acara seperti Baptisan kudus, Perkawinan, dll, yang biasanya pada sebagian besar negeri di pulau Saparua atau Maluku harus memakai undangan resmi bagi orang2 tertentu (untuk menghadiri acara resepsi); hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat negeri Booi. Artinya setiap acara2 dimaksud, sudah menjadi kewajiban bagi semua orang Booi untuk turut bersama2 memberikan ucapan selamat dan terlibat dalam kebahagiaan tersebut.
Sebab pada dasarnya Tabiat yang sudah menjadi sebuah tradisi dalam sejarah hidup orang Booi, yaitu salah satu dari wujud budaya hidop orang basudara, yang jika ditarik dari setiap slakbom mataruma masing2 pasti memiliki hubungan saudara, yang mengikat ikatan persaudaraan (dari proses kawin mawin) hampir semua orang yang hidup sekarang di negeri Booi.
Atas dasar itu, jika ada setiap hajat atau acara seperti Baptisan kudus, Perkawinan, dll, yang biasanya pada sebagian besar negeri di pulau Saparua atau Maluku harus memakai undangan resmi bagi orang2 tertentu (untuk menghadiri acara resepsi); hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat negeri Booi. Artinya setiap acara2 dimaksud, sudah menjadi kewajiban bagi semua orang Booi untuk turut bersama2 memberikan ucapan selamat dan terlibat dalam kebahagiaan tersebut.
Subscribe to:
Posts (Atom)